Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa
kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan
masyarakat dan sebagainya. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan
terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan
lapisan-lapisan dalam masyarakat. Semakin banyak kepemilikan, kecakapan
masyarakat/seseorang terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi
kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai
sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai
kedudukan dan lapisan yang rendah.
Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin pasti
menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang
tidak mempunyai tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau
pengabdiannya seseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi,
misalnya pahlawan, pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena
keahlian dan ketrampilan seseorang dalam pekerjaan tertentu dia
menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan pekerja yang tidak
mempunyai ketrampilan apapun.
Terjadinya Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut:
a. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu
sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan,
sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.
b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama Biasanya dilakukan dalam
pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi
formal, seperti : pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan,
angkatan bersenjata.
0 komentar:
Posting Komentar