Senin, 21 Januari 2013

Perkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural

A.   Dinamika Kelompok Sosial dalam Masyarakat
Berubahnya struktur kelompok sosial :
·         Perubahan yang disebabakan situasi tertentu
·         Pergantian anggota kelompok
·         Perubahan situasi sosial dan ekonomi

Terjadinya antagonisme antarkelompok :
·         Timbul stereotip
·         Kontak yang dilakukan tidak mengurangi sikap permusuhan
·         Kerjasama yang dapat menetralisir permusuhan
·         Dalam kerjasama dapat mengubah stereotip dari yang negatif menjadi positif

Sebab – sebab kolektif menjadi agresif :
·         Frustasi dalam jangka panjang
·         Tersinggung
·         Dirugikan
·         Ancaman dari luar
·         Terkena dalam bidang kehidupan yang sangat sensitif

B.    Proses Interseksi dan Konsolidasi Keanggotaan Masyarakat dalam Kelompok Sosial
1.  Interseksi (persilangan)
Interseksi : setiap anggota kelompok sosial termasuk anggota masyarakat memiliki keragaman sifat – sifat yang berdasarkan ras, suku bangsa, dan agama (ras A memeluk agama B)

Bentuk – bentuk interseksi :
v  Interseksi homogen : suatu sektor kehidupan tetapi kriterianya berbeda
§  Antaragama
§  Antarsuku
§  Antarprofesi
v  Interseksi heterogen : sektor yang berbeda
§  Ras dan agama
§  Suku bangsa dan agama
§  Klan dan agama
§  Pendidikan dan mata pencaharian
§  Suku bangsa dan klan
§  Suku bangsa dan organisasi politik

Alasan melakukan interseksi :
·         Material : kekayaan, potensi, keturunan
·         Non-material : kasih sayang dan cinta
·         Sosial budaya : agoma, politik, seni

Pengaruh positif interseksi :
·         Meningkatkan persatuan dan kesatuan
·         Menumbuhkan sikap terbuka
·         Menambah khasanah budaya bangsa

Pengaruh negatif interseksi :
·         Menimbulkan persaingan dan konflik
·         Penurunan nilai dan norma

Saluran interseksi :
Ø  Ekonomi (perdagangan, perindustrian)
Ø  Sosial / budaya (perkawinan, pendidikan)
Ø  Politik

2.  Konsolidasi (tumpang tindih/penyatuan)  consolidatio (Latin) : penguatan
Konsolidasi : sifat – sifat kelompok sosial ada yang sama dengan yang lain (Bali indentik Hindu)

Faktor – faktor yang mempengaruhi konsolidasi :
v  Kesamaan tujuan yang akan dicapai
v  Perasaan senasip dan solidaritas kelompok
v  Interaksi dan komunikasi yang efektif
v  Kerjasama dalam mencapai tujuan
v  Menghadapi ancaman pihak luar
v  Adanya interseksi
v  Memperluas keanggotaan
v  Diusahakan untuk mencapai kepentingan tertentu

Fungsi konsolidasi :
·         Memahami status dan peran sosial serta tanggungjawab setiap individu atau kelompok
·         Meningkatkan solidaritas
·         Menanggulangi masalah akibat perubahan sosial
·         Menyamakan persepsi mengenai fenomena sosial
·         Meningkatkan toleransi
·         Meningkatkan partisipasi demi cita – cita bersama
·         Memelihara konflik dan konsesus melalui menejeman konflik
·         Alat pengendalian sosial

Bentuk – bentuk konsolidasi :
·         Ke dalam : antaranggota dalam suatu kelompok
·         Ke luar : penguatan antar kelompok melalui kerjasama atas inisiatif sendiri atau dorongan
        pihak lain

Macam konsolidasi :
·         Ras dan agama / kepercayaan
·         Suku bangsa dan klan
·         Pendidikan dan mata pencaharian
·         Suku bangsa dan organisasi politik


C.    Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat Multikultural
Dimensi – dimensi dalam Hubungan Antarkelompok :
vSikap : mengamati sikap kelompok lain (stereotipe)
vPerilaku : interaksi dengan kelompok lain (diskriminasi
Menurut Ransford terbagi menjadi Individu (tindakan pelaku yang berprasangka) dan institusi (dampak kebijakan institusi tertentu)
vGerakan sosial : membebaskan diri dari diskriminasi kelompok lain

Pola Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat Multikultural :
v  Akulturasi
v  Difusi
v  Dominasi
v  Pluralisme
v  Integrasi

D.   Berkembangnya Perilaku Konflik Dan Integrasi Dalam Hubungan Antarkelompok
1.  Persaingan : golongan/individu yang berlomba untuk mencapai suatu tujuan tanpa ancaman
Tipe – tipe persaingan :
v  Pribadi (rivalry) : orang per orang
v  Kelompok

Faktor yang mempengaruhi persaingan :
·         Kepribadian anggota kelompok
·         Kemajuan zaman
·         Solidaritas kelompok
·         Disorganisasi

Fungsi persaingan :
-          Menyalurkan keinginan kompetitif         
-    Menyalurkan daya kreatifitas
-          Sebagai alat seleksi                              
-    Memberi rangsangan untuk berprestasi
-          Menghasilkan sistem kerja yang efektif

2.  Oposisi : membantah / menentang akibat perbedaan pendapat / pendirian
v  Sentimen : didahului perasaan benci
v  Parlemen : pertukaran pikiran dan kontrol sosial
v  Penyakit : gembira berlebihan yang dilampiaskan dengan perbuatan menentang

3.  Kontroversi : rasa tidak senang baik secara sembunyi – sembunyi atau terang – terangan
Proses kontroversi :
v  Penolakan / keengganan terhadap pihak lain
v  Tindakan : memaki, menyangkal, mencerca
v  Intensif : penyebaran desas desus untuk mengecewakan orang lain
v  Rahasia : berkhianat
v  Praktis : intimidasi, provokasi

Tipe – tipe kontroversi

-          Antargenerasi                             
-   Parlementer (mayoritas dengan minoritas)
-          Jenis kelamin                              
-   Antara masyarakat setempat
-          Kelompok / lembaga                    
-   Antagonisme masyarakat (pertentangan)

4.  Konflik : berusaha menggagalkan tujuan pihak lain karena perbedaan pendapat, pandangan, dll.
- Configere : saling memukul
- Conflictus (latin) : saling berbenturan
Persaingan memunculkan  kontroversi menimbulkan konflik memicu kekerasan

Teori konflik :
o    Karl Max : konflik diakhiri konflik
o    Max Weber : konflik timbul karena upaya untuk malawan serangan partai
o    Ralf Dahrendorf : konflik tidak selalu berakhir dengan revolusi ; dominasi rawan konflik
o    Lewis Coser : konflik dapat bernilai positif

Sebab – sebab konflik :
o   Perbedaan sosial di masyarakat yang terlalu cepat
o   Perbedaan pendirian dan perasaan orang perorang yang semakin tajam
o   Adanya perbedaan kebudayaan
o   Adanya bentrokan kepentingan
o   Situasi bertolak belakang
o   Perbedaan cara mencapai tujuan
o   Ketidaksamaan status
o   Perbedaan penggunaan sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
o   Perubahan sosial

Gejala – gejala yang menunjukkan konflik :
ü  Tidak adanya persamaan persepsi mengenai tujuan bersama
ü  Norma – norma tidak lagi berfungsi dengan baik
ü  Adanya pertentangan norma – norma sehingga masyarakat bingung
ü  Sanksi tidak konsekwen
ü  Proses sosial yang disosiatif
ü  Tindakan masyarakat tidak sesuai dengan norma – norma yang berlaku

Potensi konflik sebagai pengaruh kemajemukan masyarakat Indonesia

ü  Hubungan suku bangsa : adanya stereotip etnik yang negatif serta etnosentrisme
ü  Hubungan antarpenganut agama
ü  Hubungan dengan penduduk pendatang

Ciri – ciri konflik :
v  Terjadi perebutan sesuatu
v  Interaksi sosial tidak harmonis
v  Timbul rasa benci, antipati
v  Timbul usaha saling menjatuhkan

Akibat konflik :
- Negatif (diakhiri disintegrasi) 
o   Kerugian materi                     
o   Terjadi dominasi                   
o   Kebutuhan kelompok akan goyah
o   Berubahnya kepribadian 
- Positif (mengarah perbaikan)
*   Mempertebal solidaritas ingroup
*   Alat perubahan sosial
5.  Kekerasan (violence; latin) : konflik sosial yang tidak terkendali dalam masyarakat, atau mengabaikan norma dan nilai sosial yang ada sehingga berakhir dengan tindakan anarki

        Kekerasan tidak akan terjadi apabila :
o Kesadaran perlunya dilaksanakan prinsip – prinsip keadilan serta kejujuan
o Ada pengendalian konflik
o Setiap kelompok yang bertikai mematuhi aturan – aturan

Jenis – jenis kekerasan (Jamil Salmi) :
o Kekerasan langsung (direct violence)
o Kekerasan tidak langsung (indirect violence)   
 - karena kelalaian (violence by omission)
- kekerasan perantara (mediated violence)
o Kekerasan represif : pencabutan hak – hak dasar (sipil, politik, sosial)
o Kekerasan alienatif : pencabutan hak – hak yang lebih tinggi (perkembangan intelektual)

Klasifikasi kekerasan :
- aspek : ideologi, ekonomi
- cara melakukan : langsung dan tak langsung
- pelaku : individual dan kolektif (mob : segerombolan orang; crowd : kumpulan banyak orang)
- akibat : ringan dan berat

            Ciri – ciri kekerasan :
v  Terjadi perebutan sesuatu yang terbatas dengan kekerasan
v  Memaksa salah satu pihak
v  Ada pihak yang dikalahkan dengan paksa
v  Tidak memperhatikan norma

6.     Integrasi : integer (utuh, bulat padu) penyatuan unsur – unsur yang berbeda sehingga tercapai tujuan secara baik dan benar

Teori – teori integrasi :
o    Furnival dan MG Smith : terjadi melalui paksaan (koersi) atau karena dominasi
o    Seymor Martin & Lewis Coser : terjadi karena penyilangan antar kelompok yang berbeda (intergroup membership) contoh : transmigrasi
o    Abdul Syani : tidak diukur melalui kuantitas tetapi kualitas
o    Festinger : terjadi apabila keseluruhan angggota dalam suatu kelompok berkemauan tetap pada kelompoknya
o    Abu Ahmadi : kerjasama dari seluruh anggota masyarakat yang menghasilkan konsensus nilai yang sama - sama dijunjung tinggi

Integrasi menurut James J. Coleman dan Carl G. Rosberg :
·         Vertikal : integrasi politik (negara dan masyarakat)
·         Horisontal : kultural (kelompok sosial dan masyarakat multikultural)

Integrasi menurut Myron Weiner :
·         Bangsa
·         Wilayah
·         Elite massa
·         Nilai
·         Perilaku integratif

Jenis – jenis integrasi :
o    Integrasi Sosial : penyatuan unsur – unsur sosial
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
-          homogenitas kelompok
-          besar kecilnya kelompok masyarakat
-          perpindahan fisik
-          efektifitas dan efisiensi komunikasi

o    Integrasi Nasional
Pengertian (Howard Wriggins) :
-          penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah dalam pembentukan suatu identitas nasional
-          penyatuan menjadi bagian yang utuh
-          memadukan masyarakat kecil menjadi satu bangsa
Syarat – syarat (Myron Weiner) :
-          penghapusan sifat – sifat kultural utama komunitas dan minoritas menjadi satu kebudayaan nasional
-          penciptaan kesetiaan nasional tanpa menghapus kebudayaan – kebudayaan kecil
Faktor – faktor pendorong :
-          pemerataan pembangunan
-          mengembangkan toleransi, dan menghapuskan diskriminatif
-          mendorong transmigrasi dan perkawinan campuran
-          meningkatkan pendidikan dan penggunaan bahasa Indonesia
-          memperbanyak unsur – unsur kebudayaan daerah untuk dijadikan kebudayaan nasional

o    Integrasi Kebudayaan : penyatuan unsur – unsur budaya
Unsur – unsur yang dapat mewujudkan integrasi kebudayaan :
-          adanya unsur kebudayaan yang berbeda
-          adanya proses penyesuaian dari unsur – unsur yang berbeda
-          terciptanya proses kehidupan yang serasi dari penyesuaian tersebut 

Bentuk – bentuk integrasi sosial :
a.     aspek fisik : lembaga keluarga, lembaga kemasyarakatan, dan organanisasi negara
b.     aspek psikis : kesadaran untuk menyatukan diri
c.     aspek hubungan sosial : intensitasnya dalam berkomunikasi dan bekerjasama
d.     aspek proses : - kerja sama
1) spontan (spontaneous cooperation) : otomatis
2)    langsung (direct cooperation) : perintah
3)    kontrak (contractual cooperation) : perjanjian
4)    tradisional (traditional cooperation) : nilai – nilai budaya
Situasi yang mendorong kerjasama :
Tantangan alam yang ganas            
*  Pekerjaan yang butuh tenaga massal
Upacara keagamaan yang sakral    
Musuh yang datang dari luar
- akomodasi : proses menyelesaikan konflik
- asimilasi : kebudayaan asli membentuk kebudayaan baru / campuran
- akulturasi : menerima unsur kebudayaan lain tanpa menghilangkan unsur kebudayaan sendiri
Syarat – syarat integrasi (William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff) :
o    Berhasil mengisi kebutuhan antaranggota masyarakat
o    Berhasil menciptakan konsensus nilai dan norma
o    Nilai dan norma berlaku cukup lama dan konsisten

Tahapan integrasi :
v  Akomodasi : penyesuaian diri dan kerjasama terbatas pada taraf kompromi dan toleransi
v  Kooperasi : taraf hubungan kerjasama
v  Koordinasi : mulai timbul solidaritas dan prasangka telah hilang
v  Asimilasi : tercapainya kesamaan

Faktor pendorong :
Intern :      - adanya kesadaaran sebagai makhluk sosial
                  - adanya keterbukaan
                  - jiwa dan semangat gotong royong

Ekstern :    - tuntutan perkembangan jaman
                  - persamaan tujuan, kebudayaan, nasib, sejarah
                  - saling menghargai

Faktor penghambat :         - primordialisme : cinta pada kelompoknya
                                          - etnosentrisme : cinta berlebihan pada sukunya
                                                - heterogenitas
                                                - adanya unsur mayoritas kepada minoritas
                                                - adanya masalah sosial : kemiskinan, bencana alam

Faktor yang mempengaruhi lancar tidaknya integrasi :
·         Jarak sosial (social distance) subyektif : kuat lemahnya hasrat dari individu / kelompok untuk berkomunikasi dan berinteraksi
·         Jarak sosial (social distance) obyektif : berat – ringannya hambatan untuk berinteraksi yang disebabkan oleh faktor luar individu (sarana & prasarana komunikasi)

7.  Primordialisme serta berkembangnya Sekterian
                              Primordialisme : suatu sikap yang berpegang teguh pada ikatan – ikatan yang dibawa sejak lahir
           Etnosentrisme : menilai kebudayaan masyarakat lain dengan kebudayaan sendiri (fanatisme kesukuan)
            Politik aliran (sekterian) :   politik yang mementingkan pandangan / cara berfikir kelompok tertentu tidak hanya dalam bidang politik tetapi bisa juga agama biasanya muncul setelah pembawanya tiada karena tuntutan jaman dan demokrasi

            Berkembangnya primordialisme :
·         Ada sesuatu yang dianggap istimewa
·         Adanya sikap mempertahankan keutuhan terhadap ancaman pihak luar
·         Adanya nilai – nilai yang dipegang teguh

0 komentar:

Posting Komentar